Selepas SAP Sapphire 2025 di Orlando, Florida, Amerika Serikat (AS) medio Mei 2025, Fortune Indonesia berkesempatan berdiskusi dengan President and Managing Director for Southeast Asia SAP, Liher Urbizu.
Urbizu sendiri baru saja didapuk sebagai nakhoda baru SAP Asia Tenggara pada April 2025. Sebelumnya, ia merupakan Chief Business Officer, APAC, SAP. Beberapa pencapaian penting dalam masa jabatannya: Global Head of Partner Success Services, Head of Services Asia Pacific & Japan, Chief Operating Officer Japan, dan Managing Director untuk SAP Indochina.
Dalam sesi wawancara khusus tersebut, Liher membagikan perspektifnya mengenai potensi adopsi AI, tantangan, hingga peluang yang dapat dimanfaatkan perusahaan di Indonesia terkait teknologi tersebut.
Berikut ini transkrip wawancara lengkap Fortune Indonesia dengan Urbizu dalam sesi Q&A (21/5) tersebut:
- P: Bolehkah Anda memperkenalkan latar belakang Anda lebih dulu? Bagaimana perjalanan karier Anda di SAP?
Jawab: Saya berasal dari Spanyol, tapi sudah menghabiskan separuh hidup saya, sekitar 25 tahun, di Asia. Saya pernah tinggal di India, Singapura, Thailand, Jepang, lalu kembali menetap di Singapura sekarang.
Sebagian besar dari 25 tahun pengalaman itu berkaitan dengan karier saya di SAP. Saya memulai sebagai konsultan SAP. Saat itu, saya banyak menangani tugas terkait implementasi solusi SAP bagi pelanggan. Lalu, saya pindah ke bagian penjualan. Saat itu saya memimpin tim Thailand dan Indochina sebagai direktur pelaksana. Saya juga pernah menjadi Kepala Operasi SAP di Jepang. Kemudian, saya mengelola layanan untuk Asia dengan menjadi kepala bagian bisnis. Sekarang saya adalah Presiden (SAP) untuk Asia Tenggara.
Omong-omong, saya juga cinta Indonesia. Saya akan berlibur selama seminggu pada Juni nanti. Saya akan datang ke Batu Karas (Cijulang, Pangandaran, Jawa Barat) dengan teman-teman saya. Kami menemukan tempat itu di wisma tamu yang begitu dekat dengan pantai Batu Karas. Kami memutuskan ke sana karena tempat itu sangat bagus untuk berselancar.
- P: Apa perbedaan antara jabatan Anda sebelumnya dengan jabatan saat ini?
Jawab: Cakupan dan tanggung jawab awalnya berbeda. Dalam jabatan saat ini, saya adalah Presiden SAP Asia Tenggara, yaitu Indonesia, Thailand, Filipina, Singapura, Malaysia, Vietnam, dan beberapa negara lainnya. Pada dasarnya, saya mengawasi operasi bisnis untuk semua pasar ini dari awal hingga akhir, di sepanjang perjalanan nilai pelanggan. Jadi, dari penciptaan peluang dan permintaan hingga memberikan nilai kepada pelanggan.
- P: Dari perkembangan negara-negara Asia Tenggara saat ini, menurut Anda, negara mana yang memimpin adopsi AI dan teknologi yang berkaitan dengannya? Mengapa?
Jawab: Seluruh Asia Tenggara mengalami peningkatan besar dalam hal adopsi teknologi ini. Kita telah beralih dari memikirkan tentang apa yang dapat dilakukan AI menjadi memberi contoh penggunaan AI yang bernilai nyata. Faktanya, Asia Tenggara, dari kaca mata SAP, adalah salah satu kawasan terdepan dalam hal adopsi AI di seluruh dunia. Ada sejumlah alasan untuk itu.
Alasan yang sangat penting adalah akses ke talenta. Di Asia Tenggara, ada 200 juta orang berusia antara 15 tahun dan 34 tahun yang tumbuh sebagai digital natives. Bagi mereka, mengadopsi AI dan teknologi pada dasarnya sudah menjadi sifat alami mereka. Jadi, kita memiliki populasi muda yang sangat haus akan pembelajaran dan pertumbuhan. Lalu mereka merasakan adopsi AI dan permintaan AI di semua pasar tempat kami beroperasi.
Kami menjalankan sebuah studi, 43 persen pekerja di Asia Tenggara menggunakan beberapa jenis AI generatif untuk melakukan pekerjaan mereka. Lalu kami memanfaatkannya di SAP dalam banyak cara. Salah satu contoh yang sangat bagus adalah kami mendirikan SAP Labs di Singapura. Bersama dengan Badan Pengembangan Ekonomi Pemerintah Singapura, kami berencana untuk merekrut 200 pakar untuk pengembangan AI. Hingga saat ini, kami telah merekrut lebih dari 400 orang. Jadi, jumlahnya lebih dari dua kali lipat. Alasannya adalah karena ada akses yang luar biasa terhadap bakat.
Talenta yang kami rekrut untuk SAP Labs di Singapura benar-benar berkinerja sangat, sangat baik. Jadi, mereka menciptakan kasus AI yang digunakan dalam aplikasi produktif SAP. Kami telah memiliki lebih dari 100 pelanggan yang menggunakan proses SDM bertenaga AI yang kami kembangkan di lab di Singapura.